Work Life Balance

Work Life Balance

Work Life Balance

sebagai karyawan pastinya kamu sangat familiar dengan istilah itu. Bahkan mayoritas dari kita mengimpikan adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Jadwal pekerjaan yang semakin padat dan aktivitas yang semakin banyak tanpa disadari menjadi isu yang cukup vital terjadi diantara para pekerja modern. Akibatnya bisa cukup fatal, mulai dari pupusnya keharmonisan rumah tangga, depresi, kehilangan motivasi, sampai gangguan kesehatan. Lalu, apa sebenarnya Work Life Balance itu?

            Menurut Fisher, Work Life Balance adalah suatu upaya yang dilakukan oleh individu untuk menyeimbangkan dua peran atau lebih yang dijalani individu tersebut. Tidak heran jika kini orang mencari kerja tidak hanya mempertimbangkan besaran remunerasi yang akan diterima, namun yang menjadi trend justru mencari hal-hal yang non-material seperti lokasi kantor yang dekat dengan rumah, lingkungan pekerjaan yang nyaman dan sebagainya. Work Life Balance yang positif dalam perusahaan dapat meningkatan produktivitas, menurunkan konflik, dan tingkat retensi pegawai menjadi lebih rendah.

            Pada akhir tahun 2019 yang lalu, Jobstreet Indonesia melakukan survei The Laws of Attraction pada 9.800 pencari kerja di Indonesia. Survei ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang faktor pendorong utama yang mempengaruhi keputusan para pencari kerja dalam menentukan tempat berkarier. Salah satu hasilnya ditemukan bahwa 8,4% faktor yang menarik seseorang menentukan pekerjaannya adalah Work Life Balance. Perubahan pola kerja yang terjadi di tahun 2020, khusunya selama masa pandemi, semakin menunjukkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Fisher, dalam hal ini juga menjelaskan mengenai 4 dimensi dalam Work Life Balance yaitu :

  1. Work Interference With Personal Life (WIPL), yaitu dimensi yang menjelaskan bahwa pekerjaan mampu menjadi pengganggu kehidupan pribadi seseorang. Contohnya : Seseorang sulit mengatur waktu untuk kehidupan pribadinya akibat dari terlalu sibuk bekerja.
  2. Personal Life Interference Work (PLIW), yaitu dimensi yang mengungkapkan bahwa seseorang individu dapat menjadi pengganggu dalam kehidupan pekerjaannya. Contohnya : Seseorang yang sedang mengalami permasalahan hidup akan memberikan efek negatif seperti penurunan performa kerja.
  3. Personal Life Enhancement of Work (PLEW), yaitu dimensi yang menjelaskan sejauh mana kehidupan pribadi mampu memberikan dampak peningkatan performa pekerjaan. Contohnya : Seseorang yang memiliki suasana hati bahagia, akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
  4. Work Enhancement of Personal Life (WEPL), yaitu dimensi yang mengungkapkan tentang sejauh mana pekerjaan mampu meningkatkan kualitas kehidupan seseorang. Contohnya : Seseorang yang menyelesaikan pekerjaan tepat waktu di kantor, akan memiliki waktu lebih banyak berkumpul dengan keluarga dirumah.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu Work Life Balance. Yuk, mulai saat ini seimbangkan hidup agar Anda dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik, peningkatan performa kerja, jiwa raga tetap sehat, dan quality time bersama keluarga. Pastinya kamu semua ingin kehidupan yang seimbang, bukan?

Sumber :

https://www.jobstreet.co.id/id/cms/employer/memprediksi-fokus-human-capital-di-2021/

http://repository.uin-suska.ac.id/20852/7/BAB%20II.pdf

Next Story

Not Available

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your Shopping cart

Close